Langsung ke konten utama

POEM


            Asa itu telah lenyap

Ketika hati telah termiliki, hanya secarik senyum yang terluliskan
Bibir ini tak bisa berkata-kata tentang hati yang bergelora
Mungkin semua ini adalah awal dari kegalauan jiwa?
Keresahan yang kemaren sempat singgah
Membuat aku semakin mengenal dirimu….
Dari balik kelam yang menyonsong malam
Aku tertatih-tatih mengejar dan mencari asa yang baru
Kehilanganmu membuat aku semakin mengerti
Dan semakin menambah kedewasaanku
Aku tak tau, apakah selama ini aku terlalu egois?
Atau mungkin aku terlalu cuek?
Yang jelas apapun yang terlukis didalam hatimu
Adalah bayang semu yang menghantui dirimu
Dan membuat aku lelah dengan semua ini….
Aku mencoba terus melalui hari ini dengan sebuah senyuman
Meski hati ini menagis….
Dalam setiap langkahku aku selalu ingin menjadi yang terbaik untukmu
Karena tak akan pernah ada
Yang bisa menyapaku seperti dirimu
Mungkin engkau tak pernah tau
Betapa banyak keresahan yang tak sempat tertuangkan
Karena engkau telah berlalu
Dan pergi bersama angin malam yang
Sempat menyapa dalam mimpiku
Tak banyak yang aku harapkan
Semoga engkau dan aku di beri
Sebuah kedewasaan yang orang lain
Mungkin sulit untuk memilikinya
Aku berharap inilah yang terbaik untuk kita
Semoga asa ini akan tumbuh dan tumpah
Kepada insan yang tepat
Yang akan membuat mawar itu mekar kembali…..


By,
                                                                                    jusnita
                                                                        pekan baru,12-03-2010,23:21                                 
                                                                                   



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN PUISI

Aku Masih Mampu Untuk Tersenyum!! Di suatu sudut kucoba untuk menaungi keresahan Menjadikan ia tumpukan-tumpukan Hati yang meronta…. Tersayat hatiku ketika menaungi duri tajam yang berbisa.. Jika berbicara tentang hidup, Aku tak lagi seperti aku.. Semua jiwa terasa hambar, Menelusuri jejak-jejak lesu Dalam gelapnya malamku.. Kudekap setiap hembusan angin yang berhembus Tapi sayang… Aku tak mampu merengkuhnya Ke dalam jiwaku yang meronta, Entah…. Tak tahu kapan aku mulai Belajar dari sang pencipta Dan kini aku merasakan hal yang serupa Yang selama ini tak pernah aku rasa Tetaplah berlaga disetiap hembusan nafasmu, Hingga suatu saat nanti ajal akan menjemput di akhir hidupmu.. Ya….aku akan bertatih menuju rentang hidupku Meskipun perit, Aku masih mampu tuk tersenyum Hingga suatu saat nanti Bahagia itu menjengah dalam hidupku.. Pekanbaru 2009 Jusnita   Jerit   Batinku Disetiap perjalanan hari yang memb

KUMPULAN NASKAH DRAMA KOMEDI PELAJAR

DRAMA    KOMEDI   REMAJA Satria sufle PENTAS SENI SMP AL AZHAR SYIFA BUDI PEKANBARU II SEORANG ANAK LELAKI, DUDUK SANTAI DI SAUNG, SAWAH MILIKNYA. IA MEMAINKAN SULING DENGAN MERDU DAN SYAHDU… MUNCUL SEORANG LELAKI DAN PEREMPUAN IA MENARI PENUH PESONA DAN ROMANTIC..SAMPAI PADA SAAT KEDUA ORANG ITU BERPEGANGAN TANGAN… Pemuda Woi…!! Enak aja ya.. pakai nari-nari segala, dikiranya enggak cape apa? Pakai mesra-mesraan jg. Siapa kamu wahai manusia berhidung pesek? Hahahaha Lelaki Hahaha tidak sadar diri…aku pangeran wahai bulat haha Pemuda Oo.. pangeran ya? Pangeran dari hongkong! Wanita Wahai kamu lelaki tampan… Apakah mau mu…? Pemuda Karena kalian berlaku tidak sopan, maka kalian akan mendapat balasan dariku, yaitu mati. Lelaki Ok.. Adinda…biar kakanda yang ngancurin ni orang!! Wanita Hati-hati yah… Pemuda Alaaaaaah..banyak omong, ayo sini lo… Lelaki Nantang lo..ok (mereka terhenti sementara) Tiba-tiba datang sosok berbaju merah.. Merah

NASKAH DRAMA KOMEDI KAKEK PENAKLUK

Drama Remaja Komedi Kakek sang penakluk Drama remaja komedi : Kakek Sang Penakluk . Karya : Mahar Al Malik ASBP II Seorang kakek berjalan dengan lemah, letih, lesu…… Kakek (tiba-tiba dengan semangat rocker) selamat siang penonton…. Apakabar semua….semangat dong, kakek ja semangat begini. Perkenalkan penonton….saya DION si raja penakluk…begini-begini hebat dalah bela diri hehehehe kakek sebenarnya dulu gagah, ganteng, tinggi baik hati dan rajin menabung hehehe karna agak tua jadi sudah mulai keriput… Tiba-tiba muncul dua pengawal kerajaan… Fajar Hoi kakek jelek…lihat tuan putrid tidak!! Kakek (hanya diam) Fajar Hei kakek keriput…dengan tidak..!! Kakek (masih diam) Dandi Dia pekak ni jar…gimana kalau kita teriakin dia…. Fajar Ok… Fajar & Dani Woi…….!!!!!! Kakek (dengan gaya cool) tenang penonton, orang sabar di saying tuhan… Heiii…..!!! ngapai teriak-teriak. Tidak sopan, mau saya kutuk seperti malin kundang. Fajar Alaaaaaaahaaa